SEJARAH BERBIDINYA PENCINTA ALAM
KETAHUILAH HAI PENJELAJAH ALAM :
1. Take nothing, but picture [ jangan ambil sesuatu kecuali gambar ]
2. Kill nothing, but times [ jangan bunuh sesuatu kecuali waktu ]
3. Leave nothing, but foot print [ jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak kaki ]
PERAJARILAH HAI PENJELAJAH ALAM :
1. Bagaimana melihat alam sekitar.
2. Bagaimana cara kita mengaplikasikan lingkungan kita menjadi lebih baik.
3. Bagainama caranya memupuk rasa sayang terhadap alam, agar kelestariannya tetap terjaga.
DAN SENANTIASA :
1. Percaya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
2. Percaya kepada kawan [ dalam hal ini kawan adalah rekan penggiat dan peralatan serta perlengkapan, tentusaja juga harus di barengi bahwa diri kita sendiri juga dapat dipercaya oloh “temam” tersebut dengan menjaga, memelihara dan melindunggunya.
3. Percaya kepada diri sendiri, yaitu percaya bahwa kita mampu melakukan segala sesuatu dengan baik.
SEJARAH PENCINTA ALAM SERTA PERKEMBANGANNYA
Coba sejenak kita merunut dari belakang, sebenarnya manusia juga tercipta dari alam “tanah” bermula dari manusia pertama diciptakan dari tanah yaitu Nabi Adam As, namun coba kita lihat aktifitas manusiassekarang, untuk mencapai suatu misi mereka rela menyakiti alam, banyak hutan-hutan yang rusak oleh tangan manusia dan banyak di antaranya juga dijadikan alam sebagai tempat industri mereka tanpa memerhatikan kerusakan lingkungan disekitar. Coba sekilas untuk kita ketahui tentang oksigen pada zaman dahulu yang masih murni dan juga alami untuk kita konsumsi dan coba kita lihat perubahan sekarang bagaimana kondisi oksigen saat ini kealamiannya sudah tercemar,oleh polusi-polusi yang dikeluarkan oleh industri-industri dilingkungan kita. Dalam hal ini juga kita dapat melihat gunung-gunung yang berjulang tinggi tinggi di atasnya dikala angin meniup maka daunnya akan melambai dengan indah namun sangat disayangkan jika illegaloging masih berkiprah dimana-mana seakan-akan pepohonan tidak ada artuinya bagi mereka. Maka dari itu pula mari sama-sama kita membuka mata hati untuk menjaga alam ini beserta isinya, agar tetep terjaga kelestariannya sepanjang masa.
Akhirnya manusia dan alam bersatu kembali disaat pejuang alam muncul di permukaan bumi, maka ketika itu pula sejarah pencinta alam dimulai : Pada tahun 1492 sekolompok orang Perancis di bawah pimpinan Anthoine de Vulle mencoba memanjat tebing Mont Aiguille (2097 m), di kawasan Vercors Massif. Saat itu belum jelas apakah mereka ini tergolong pendaki gunung pertama. Namun beberapa decade kemudian, orang-orang yang naik turun tebing-tebing batu di Pegunungan Alpen adalah para pemburu chamois, sejenis kambing gunung. Barang kali mereka itu pemburu yang mendaki gunung. Tapi inilah pendakian gunung yang tertua pernah tercatat dalam sejarah.
Di Indonesia sejarah pendakian gunung dimulai sejak tahun 1623 saat Yan Carstensz menemukan “ Pegunungan sangat tinggi di beberapa tempat tertutup salju” di Papua. Nama orang Eropa ini kemudian digunakan untuk salah satu gunung di gugusan Pegunungan Jaya Wijaya yakni Puncak Cartenzs. Pada tahun 1786 puncak gunung tertingi pertama yang dicapai oleh manusia adalah puncak Mont Blanc (4807 m) di prancis. Lalu pada tahun 1852 puncak Everest setinggi 8840 meter ditemukan. Orang Nepal menyebutkan sagarmatha,atau chomolungma menurut orang Tibet,puncat Everest berhasil dicapai manusia pada tahun 1953 melalui kerjasama sir Edmund Hillary dari selandia baru dan Sherpa tensing norgay yang tergabung dalam ekspedisi inggris .sejak saat itu,pendakian ke atap-atap dunia pun semaki ramai.
Di Indonesia sejarah pencinta alam dimulai dari debuah perkumpulan yaitu “Perkumpulan Pentjinta Alam” (PPA) brdiri 18 Oktober 1953. PPA merupakan erkumpulan Hobby yang diartikan suatu kegemaran positif serta suci, terlepas dari ‘sifat maniak’ yang semata-mata melepaskan nafsunya corak negative. Tujuan mereka adalah memperluas serta mempertinggi rasa cinta terhadap alam seisinya dalam kalangan anggotanya dan masyarakat umumnya. Sayang perkumpulan ini tidak berumur panjang. Penyebabnya antara lain Faktor pergolakan politik dan suasana yang belim terlalu mendukung shingga akhirnya PPA bubar di akhir tahun 1960. Awibowo adalah pendiri satu perkumpulan pecinta alam pertama di tanah air menyusulkan istilah pencinta alam karna cinta lebih dalam maknanya dari pada gemar/suka yang mengandung makna eksploitasi belaka, tapi cinta mengandung makna mengabdi. “Bukankah kita dituntut untuk mengabdi kepada negeri ini.
Berawal dari sejarah ini pula timbulah keinginan dari sekelompok mahasiswa STAIN Malikussaleh untuk menjungjung tinggi nilai alam sekitar untuk menjaga, merawat dan juga melestarikan keindahannya sepanjang masa, maka muncullah idielogi dari kawan-kawan untuk membuat suatu organisasi yang berkaitan dengan alam, pada saat itu pula dicetuskannya nama organisasi itu sendiri MAPALA (mahasiswa pencinta alam) pada tanggal 20 Juni 2011 bertempat di Bambu Kuning (BK) Jln.Medan-B.Aceh Alue Awe Lhokseumawe. Di ilhami oleh organisasi ini yang di dirikan oleh “Muzakir Walat, Khairul Umam, Muhammad Rizal dan Muksen” di bawah binaan “Bachtiar Chaniago, M.Pd, M. Rizwan, H.Ali, S.Ag, MA, Saiful Bahri, S.Pd.I MA, Muslem, S.Pd.I, Zulfahmi dan Tasrizal. Maka dengan terbentuknya MAPALA di STAIN Malikussaleh muncullah pertanyaan dari kawan-kawan untuk apa hadirnya organisasi ini, Maka sangat jelas alasan hadirnya MAPALA di STAIN Malikussaleh adalah salah satunya untuk menampung anspirasi mahasisswa untuk mengembangkan kreatifitas mahasisswa. Mungkin ada di antara kawan-kawan yang menyukai tantangan dan juga Adventure di alam terbuka. Karna diisitu pula banyak hal yang bias kita lakukan salah satunya ialah orang yang suka akan alam sedangkan petualang adalah orang yang suka mencari pengalaman dan tantangan yang berbahaya, mengandung resiko tinggi dsb. Dengan demikian secara etimologi jelas di seratkan ke duanya memiliki arah tujuan yang berbeda meskipun ruang gerak aktifitas yang di gunakan keduanya sama yaitu “ ALAM “ di lain pihak perbeadaan itu tidak sebatas istilah saja, tetapi juga langkah yang dijalankan seoarang pencinta alam lebih popular dengan gerakan-gerakan enviromentalismenya sementara itu Pencinta Alam aktifitasnya lebih dekat dengan Edventure seperti pendakian gunung, panjat tebing ,pengarungan sungai dan masih banyak lagi kegiatan yang menjadikan alam sebagai medianya.
Dalam hal ini kami mengajak kawan-kawan para mahasisswa untuk menjunjung tinggi nilai alam dan menjaga kelestariannya, agar tidak ada tangan jail yang merusaknya. Maka sangat jelas kenapa hadirnya MAPALA di STAIN Malikussaleh, dalam hal ini juga kami seratkan agar organisasi ini terusberlanjut sampai kapanpun jika nantinya ada konflik internal maka selesaikan dengan musyawarah,tampa ada kontroversi di luar sana.